Jumat, 11 Maret 2011

Harapan Seorang Syaikh Rabi’

Harapan Seorang Syaikh Rabi’

oleh Rabee’ Ali Nufail pada 25 Januari 2011 jam 13:56
Asas yang semestinya kalian miliki adalah untuk menyelamatkan ummat ini, Demi Allah, banyak sekali ummat yang memiliki kebaikan bersamanya, mereka mendambakan kebaikan… saat kita lihat mereka di masjid-masjid… apakah yang mereka cari ? mereka mendambakan syurga, ikhwani fillah, mereka mengharapkan kebaikan.. maka hendaklah sebaiknya dakwahmu adalah dakwah yang hikmah. Demi Allah yang maha bijaksana dan maha penyayang. Jangan lebihkan dirimu diatas dirinya, karena jika kalian berbuat demikian, dia tak akan mengikutimu, dia tak akan mengharapkan kebaikan darimu, maka bijaklah dengannya, berlemah lembutlah dengannya, ajaklah dengan kearifan, dan jika Allah berkehendak, akan banyak orang yang mengikutimu….

Setiap orang di daerah India biasanya adalah orang yang menyimpang, penyembah kubur, lalu datanglah ahlu hadist dengan ilmu dan kearifan, dan memenangkan lebih dari satu juta orang berkat ilmu dan kearifannya, dengan tiga – empat orang dari murid Syaikh Nadheer Hasan, mereka telah membalikkan India 180 derajat. Sungguh salah satu diantara mereka telah diberi cobaan, seorang ahli bid’ah telah menyerangnya dengan kapak, sehingga dia tak sadarkan diri, dan orang ini menganggapnya telah meninggal, sehingga ramailah orang-orang datang, menangkap orang ini, dan mengadilinya…
Saat dia kembali sadarkan diri, dia bertanya pada orang-orang : ” Mana orang yang telah mencelakai saya, kemana dia pergi ?”, jawab mereka :” Ia telah kami penjarakan”.. lalu dia berkata :” Jangan, lepaskan dia, saya telah mengampuninya”.. tapi mereka menolaknya.. , akhirnya pergilah orang ini merawat sanak saudara orang terpenjara itu. Maka ketika orang itu telah bebas dari penjara, ia ikut bersama salafiyyah, padahal sebelumnya ia berada diantara para penjahat.. ..
Dahulu ada orang bernama Abul Mahjoob di daerah Sudan, dialah salah seorang yang telah menyebarkan manhaj salafiyyah di Sudan. Sebelumnya orang-orang Sudan telah menyerangnya, mengungkungnya dengan mengikat kakinya, lalu dilemparkan keluar mesjid, lalu seketika ia bangun, ia tertawa, dan tidak menampakkan kedengkian terhadap orang-orang itu, dan dia tidak membalas, atau yang selainnnya… dia hanya tersenyum dan tertawa.. bermula dari sinilah para masyaikhnya beralih ke dakwah salafiyyin…
Pada intinya, saya tidak mengharapkan kalian sampai mencapai tingkatan diatas, namun Ikhwani fillah, saya mengharapkan kalian memiliki ilmu dan kearifan, dan kesabaran, dan niat kebaikan bersama kalian, yakni mengarahkan ummat ini, semoga Allah merahmati kalian, dengan cara yang bijaksana, dan dengan lemah lembut, dan dengan kesabaran, (Insya Allah), ummat akan menerima dakwah kalian…………. namun apabila kalian tidak punya apa-apa selain kebengisan dan kekejaman..
“Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauh dari sekelilingmu” [Ali Imran : 159]
Inilah yang telah Allah firmankan kepada Rasulullah (alaihish shalatu wassalam) Ikwani fillah, semoga Allah merahmati kita, sebagian saudara-saudara kita telah terjangkit kekasaran seperti disebutkan, yang hanya mentahdzir orang-orang dari salafy, namun mereka tidak mengajak kepada salafy….inilah yang terjadi sekarang.
Maka bagi mereka yang berbuat demikian, sebaiknya bertaubat kepada Allah yang maha Kuat dan maha Agung, dan memperbaiki sikap mereka, dan hendaklah mereka menjadi da’i menuju Allah, yang maha Kuat dan maha Agung.. semoga Allah memberkati kalian.. seharusnyalah kalian bersama jalan ini… jangan lah prinsipmu hanya dengan tahdzir, tahdzir, bahkan mengundang-undangkan tahdzir… kecuali bersama tahdzir itu ada maslahat.. .
Jika kalian sekarang bersama zaman Imam Ahmad, pantas kalian melakukan itu.. tapi di zaman siapakah kalian sekarang ? Semoga Allah memberkati kalian, maka sungguh kesabaran dan ketekunan itu sangat penting…. semoga Allah merahmati kita, dan mengajak orang-orang mendekati kebaikan dan memasukkan mereka kedalamnya…..
[Direkam pada bulan ramadhan 1423H, posting at anasalafi.net, diterjemahkan oleh Faisal Anhar Siagian]
http://almanhaj.or.id/content/924/slash/0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar